WhatsApp hingga kini masih menjadi aplikasi pesan
instan lintas platform tersukses dan terpopuler. WhatsApp mengatakan,
aplikasinya paling banyak digunakan di hampir setiap negara, bahkan mengalahkan
Twitter.
CEO WhatsApp Jan Koum menyatakan, saat ini ada 200
juta pengguna aktif bulanan. "WhatsApp sekarang lebih besar dari
Twitter," katanya dalam konferensi "Dive Into Mobile"
di Amerika Serikat yang diselenggarakan situs web teknologi AllThingsD,
Selasa (16/4/2013).
Setiap hari, ada 18 miliar pesan yang lalu lalang di
WhatsApp, berupa 8 miliar pesan inbound dan 12 miliar pesan outbound.
Kesuksesan WhatsApp menarik perhatian perusahaan
internet besar sampai muncul rumor yang menyebut Facebook dan Google berminat
mengakuisisi WhatsApp. Namun, kabar itu dengan cepat dibantah oleh WhatsApp.
WhatsApp selama ini meraih keuntungan dari biaya
berlangganan pengguna sebesar 0,99 dollar AS selama setahun. Perusahaan berniat
mengembangkan model bisnis agar bisa menghasilkan uang lebih banyak.
Namun, langkah itu tak akan dilakukan dalam waktu
dekat karena WhatsApp masih mendorong pertumbuhan pengguna ponsel.
"Kami melihat dunia ke depan dengan miliaran
ponsel. Dan setelah itu terjadi, akan sangat mudah untuk menghasilkan uang.
Tapi lebih banyak orang harus bergabung dulu dengan revolusi ponsel pintar dan
lebih banyak orang perlu membeli lebih banyak item dari ponsel
mereka," jelas Koum
Menentang
iklan
Dalam mengembangkan bisnis, WhatsApp punya filosofi
anti-iklan, bahkan perusahaan itu memiliki manifesto menentang iklan.
"Kami bangga dengan itu. Siapa yang suka iklan?
Kami sangat dibombardir dengan begitu banyak iklan dalam sehari-hari dan kami
merasa bahwa ponsel pintar bukan tempat untuk beriklan," tegas Koum.
Menurutnya, ponsel pintar telah menjadi barang yang
sangat erat dengan kehidupan manusia. Alasan inilah yang membuat WhatsApp tak
mau membuka ruang iklan di aplikasinya.
"Ponsel begitu erat dengan kita, untuk kehidupan
kita. Menempatkan iklan di perangkat seperti itu adalah ide buruk. Anda tidak
ingin diganggu oleh iklan ketika Anda mengobrol dengan orang yang Anda
cintai."
Koum berpikir ada banyak cara untuk meraih sukses
tanpa menggunakan iklan. Strategi monetisasi WhatsApp sederhana, hanya
mengandalkan 0,99 dollar AS selama setahun untuk setiap pengguna. Perusahaan
akan terus memprioritaskan pengalaman yang akan dirasakan pengguna.
Selain Jan Koum, WhatsApp juga turut didirikan oleh
Brian Acton pada 2009 lalu. Keduanya adalah mantan karyawan Yahoo.
Sumber :
http://tekno.kompas.com/read/2013/04/17/0817263/WhatsApp.Klaim.Lebih.Besar.dari.Twitter
No comments:
Post a Comment